Kita,Tak pernah tau kapan kita akan berjodoh,kapan kita bertemu ,kapan kita berpisah dan kapan kita mati…
Tapi yang harus kita pelajari adalah kita tak boleh membuang waktu untuk memperjuangkan yang namanya CINTA.
Hujan masih membasahi jalan ,bau tanah menyengat tajam,aku berjalan menyusurinya dengan hati-hati takut menginjak genangan air dan dengan lincahnya menghindari cipratan air akibat mobil yang lalu lalang.disampingku sebut saja Rangga,Berjalan cuek tak memperdulikan ujung celananya yang basah,sahabat ku yang satu ini memang terkenal cuek dan santai.buatnya nikmati saja hidup,kalo hujan ya kebasahan kalo panas ya kepanasan,sederhana banget kan caranya memberi pandangan hidup.
Rangga adalah cowok keren,wajahnya tampan,kulitnya bersih,hidungnya mancung,tak terlalu tinggi,tapi tangan nya selalu siapa memberi perlindungan kepadaku.kami bersahabatan dari awal semester pertama,dia orangnya pendiam sekali,kalo aku bilang dia tak percaya diri padahal penampilannya dan otaknya sangat menunjang dia menjadi idola dikampus,tapi ya itu kesederhanaan dan rendah hatinya tak pernah menjadikan ia orang yang tak mau di ekspos untuk menjadi bintang kampus.aku selalu bergantung kepadanya,dia tempatku bermanja-manja,aku senang saat dia memangil aku Gya Chuby atau tangannya yang lincah mengacak-acak rambutku.
Dia adalah sahabatku,tapi itu tak bertahan lama,rasa tulus menjadi seorang sahabat,tiba-tiba tergantikan oleh rasa ;Norak’ ,Tiba-tiba aku ingin dia menjadi sosok lain,ya aku ingin memiliki dia sepeti perempuan dan lelaki pada umumnya ,aku ingin dia menjadi PACARKU…,
Tapi aku memang naïf.,segala perhatiannya selalu aku permainkan,aku memang masih muda sekali waktu itu,masih suka bermain-main,lagi pula gengsi dong masa cewek yang ‘nembak’ cowok duluan,dimana harga diriku coba!…,waktu berjalan cepat,Rangga menjadi sosok beda,dia ajdi gaul sekali,menjadi pujaan banyak cewek-cewek dikampus,bahkan saat semester pertama ia dinobakan sebagai mahasiswa terbaik,dia jago banget bahasa inggris dan pintar sekali melukis,dia pernah melukis ku dan menyatakan kepada teman-temannya bahwa “dia (menunjuk lukisan wajahku) seseorang yang special”,uhh gede rasa dong aku,tapi kok dia pasif,pasif sekali,tak banyak bicara cuma selalu mengiyakan apa pun yang aku mau,dia selalu ada saat ku mau,bahkan yang aku tau dia suka mengorbankan kepentingannya untuk aku,tapi apa itu CINTA,aku tak tau,tak sepatah katapun yang dia ucapkan kepadaku,”dia pengecut” sungutku dalam hati,
Hingga satu tahun berlalu,menjelang semester 3,hati ku hancur,dia sedang menjalin hubungan dengan anak smu,yang aku tau adik kelasnya mungkin,uhhh aku nangis,satu tahun hidup dalam keinginan,dalam cinta yang tak tersampaikan itu sangat menyiksaku.
Pelan-pelan aku menjauh,menghindar,benci dan sedih,sesungguhnya aku lah seseorang yang pengecut itu.aku betul-betul marah padanya,pada diriku,aku terpuruk tanpanya,aku baru sadar perhatiannya selama ini adalah isyarat cinta,tapi kenapa aku yang munafik.uhh mau banget waktu terulang kembali saja.enam bulan pindah kuliah malam demi menghindarinya,aku sakit melihat ia menceritakan pacarnya itu,aku cemburu berat,hingga,tak bertemu dirinya.rasa kangen membuncah,apa kabar ya dia?,suatu hari masuklah aku kuliah pagi,mencari sosok wajah teduh itu,disudut-sudut kampus,tak kutemukan dirinya,sahaba-sahabatnya memandang ku malas,seakan aku menjadi orang yang sangat mereka benci.ada apa ya?fikirku saat itu.aku tak juga berani tanyakan dimana keberadaan kekasih hatiku itu.
Disudut kampus aku mulai lelah mencari dibawah pohon tempat kita berkumpul dengan teman-teman,bercanda,dan tertawa,ya aku luruskan kaki ku yang kelelahan mencarinya.ku tengok pohon rindangnya mencari goresan tulisan yang dia tulis,disitu tertulis Rangga and Anggia ,Sobat Forever,tapi entah siapa yang iseng kata “sobat”nya di coret diganti symbol love…uh tangisku pecah..tak mungkin orang lain,tak mungkin orang iseng,aku mengenal symbol itu ,symbol love dengan huruf R didalamnya adalah symbol yang suka di gambar di notebook nya,aku seperti diberi kekuatan luar biasa,aku berdiri dan mulai beranikan diri bertanya ke admin kampus apakah kelasnya hari ini ada.lalu mereka bilang ‘ya ada’ lalu aku mulai menyebut namanya ‘Rangga tidak masuk ya mba’
Tanyaku pelan’rangga anak Broadcasting’tanya si mba admin kepadaku,aku menganguk,’Oh kamu gak tau ya Rangga kan sudah meninggal 2 minggu lalu,sakit katanya,bukankah kamu sering bareng sama dia’jawab si mba admin,aku tehgenyak ,seakan tanah tempattku berpijak bergoyang hebat,aku menangis ,sakit sekali….ku cari sahabatku kupeluk dia,kami saling menangis sedih,dia Cuma bilang kalau rangga berpesan bahwa ia minta maaf jika dia punya kesalahan,uhhh tak tau seperti apa bentuk hatiku saat itu,sedih,hancur,mati dan tak tau aku harus apa….
Tanah merah itu masih basah,tertulis nama yang kurindu selama ini “Rangga”.lirih aku katakan’Rangga,jika waktu bisa kuputar,aku tak akn seegois ini,aku atak kan pernah meninggalkanmu,aku tak akan marah,megapa waktu begitu kejam kep[aadku tak memberiku sedikit waktu untuk meyampaikan apa yang dihatiku,kini aku sudah tau apa yang terjadi,cewek yang kamu gandeng itu adalah sodara kamu,kamu Cuma ingin tau apa aku cemburu,ternyata cemburuku begitu ekstrim bahkan aku pun berganti no hape dan pindah kelas malam.kini apa yang harsu aku katakan,
Rangga dalam tidur panjangmu,kau pun pasti tau,bahwa aku sangat mencintaimu…
Bulir bening jatuh ketanah merah,aku percaya rangga merasakan hangatnya.betapa hangatnya cinta yang kurasa padamu,semoga selalu memelukmu dialam sana.maafkan aku…
Langit seakan ikut luruh dalam kesedihanku,daun-daun berjatuhan,seakan hatiku ikut mati bersamanya…aku jatuh dalam keterpurukan panjang,mungkin sampai hari ini aku masih merasakan penyesalan terdalam,CINTA..tak pernah ada kata terlambat mengatakan
‘Hai sahabatku aku mencintaimu,kemarin,hari ini dan selamanya”
Selamat jalan….
~selesai~
Note: iseng-iseng buat cerita fiksi nih,,,kangen juga udah lama gak buat cerpen.